Selamat datang dan bergabung dengan kami, semoga apa yang kami berikan bermanfaat untuk kita, dan semua pencinta dunia Otomotif
Disini anda dapat mendownload Materi materi pelajaran Teknik Kendaraan Ringan, soal soal Teknik Kendaraan Ringan, gambar animasi, manual book berbagai kendaraan ringan dan informasi seputar otomotif yang kami dapatkan dari berbagai sumber.
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

Minggu, 09 Mei 2010

SISTEM MPI/EFI (Electric Fuel Injection)




Mesin dengan karburator konvensional, jumlah bahan bakar yang diperlukan oleh mesin diatur oleh karburator. Pada mesin modern dengan menggunakan sistem EFI maka jumlah bahan bakar diatur (dikontrol) lebih akurat oleh komputer dengan mengirimkan bahan bakarnya ke cylinder melalui injektor. Sistem EFI menentukan jumlah bahan bakar yang optimal (tepat) disesuaikan dengan jumlah dan temperature udara yang masuk, kecepatan mesin, temperatur air pendingin, posisi katup throttle, pengembunan oxygen di dalam exhaust pipe, dan kondisi penting lainnya. Komputer EFI mengatur jumlah bahan bakar untuk dikirim ke mesin pada saat penginjeksian dengan perbandingan udara dan bahan bakar yang optimal berdasarkan kepada karakteristik kerja mesin. Sistem EFI menjamin perbandingan udara dan bahan bakar yang ideal dan efisiensi bahan bakar yang tinggi pada setiap saat.




Sensor adalah: suatu komponen yang mendeteksi nilai-nilai fisik menjadi nilai listrik sehingga ECU menerima nilai tersebut sebagai data masukan.
ECU (Engine Control Unit) yaitu unit pengendali kerja mesin yang bekerja berdasarkan input dari sensor dan mengeluarkan sinyal output ke actuator
ACTUATOR adalah: suatu komponen yang bekerja berdasarkan sinyal yang di keluarkan oleh ECU


  




 SISTEM KONTROL PADA MPI
 
FUNGSI SENSOR :
Air Flow Sensor : menyensor jumlah udara yang masuk.
Intake Air Temperature Sensor : menyensor temperatur udara yang masuk.
Barometric Pressure Sensor : menyensor tekanan udara.
Coolant Temperature Sensor : menyensor temperature air pendingin.
Detonation Sensor : mendeteksi getaran yang terjadi di blok
Throttle Position Sensor : menyensor membukanya throttle valve.
Idle Position Sensor : menyensor kerja accel pedal kerja/tidak.
Top Dead Center Sensor : menyensor silinder no.1 dan no. 4 dalam keadaan top kompresi
Crank Angle Sensor : menyensor crank angle di setiap silider.
Variable Resistor : menyetel campuran idle secara manual.
Oksigen Sensor : Feedback control saat idling.
Vehicle Speed Sensor : menyensor kecepatan kendaraan.
AC Switch : menyensor kerja AC kompresor.
Vacuum Sensor (Pressure Sensor) : menerima perubahan tekanan pada intake manifold
Inhibitor Switch (AT) : sebagai pengaman pada saat engine start.
Power Steering Oil Pressure Switch : menyensor beban power steering.
Electric Load Switch : menyensor pemakaian beban listrik.


1. AIR FLOW SENSOR
Fungsi: Mengukur volume udara masuk dan di pasang di aliran (jalan) udara masuk. ECU menggunakan signal intake air dan signal engine speed untuk menghitung dan menentukan basic injector drive time.
jenis:
  1. Ultrasonic Wave Type
  2. Pressure Type
  3. Hot wire type
  4. μ-AFS ( Micro-Air flow sensor )

 

CARA KERJA

1. Ultrasonic Type



KETERANGAN 
  1. Amplifier berfungsi untuk membangkitkan gelombang ultrasonic dan di perkuat supaya bisa dikirimkan dari transmitter ke receiver.
  2. Transmitter berfungsi untuk mengirimkan gelombang ultrasonik
  3. Receiver berfungsi menerima gelombang ultrasonik
  4. Modulator berfungsi untuk merubah gelombang ultrasonic menjadi pulsa listrik (digital)
  5. Rectifier berfungsi membagi dan menyearahkan aliran udara yang masuk.
  6. VertecsGen. Column berfungsi untuk membuat pusaran udara yang masuk
 2. Pressure Type
 

3. Hot Wire Type


4. μ-AFS (Micro Air Flow Sensor)



2. INTAKE AIR TEMPERATURE SENSOR
Fungsi : mengukur temperature udara yang masuk dengan menggunakan thermistor. 
 

3. BAROMETRIC PRESSURE SENSOR
Fungsi : mengukur tekanan udara (ketinggian suatu tempat) dengan menggunakan semikonduktor.
 
 


4. COOLANT TEMPERATURE SENSOR
Fungsi : mengukur temperature pendingin engine dengan menggunakan thermistor.

5. DETONATION SENSOR
Fungsi : mendeteksi getaran pada cylinder block untuk mencegah terjadinya knocking dengan menggunakan piezoelectric
 

6. TDC DAN CRANK ANGLE SENSOR
Fungsi TDC (Top Death Center) Sensor : mendeteksi langkah kompresi tiap silinder.
Fungsi Crank Angle Sensor : mendeteksi sudut putaran tiap silinder.


7. VARIABEL RESISTOR
Fungsi : mengatur idle mixture secara manual dengan merubah tegangan masuk ke ECU

8. OXIGEN SENSOR
Fungsi : sebagai feedback control pada saat engine idle.


Feedback tidak bekerja pada saat :
  1. Pada saat start (cranking)
  2. Warm up (coolant < 45 o C)
  3. Acceleration & Deceleration
  4. High Load Operation
  5. Oksigen sensor rusak

9. VEHICLE SPEED SENSOR
Fungsi : mendeteksi kecepatan kendaraan dengan menggunakan reed switch.

 

10. AC SWITCH
Fungsi : untuk mengetahui bekerjanya AC system.


11. VACUUM SENSOR (PRESSURE SENSOR)
Fungsi : menerima perubahan tekanan pada intake manifold ke dalam bentuk tegangan.


12. INHIBITORS SWITCH
Fungsi : sebagai pengaman pada saat engine start.



13. POWER STEERING FLUIDE PRESURE SWITCH
Fungsi : menyensor beban power steering.



14. ELECTRIC LOAD SWITCH
Fungsi : menyensor pemakaian beban listrik.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar